Senin, 13 Juni 2011

TUGAS TEKOM sii BANI Part 1


Pertama-tama saia ingin mengatakan bahwa saia gugup sekali,,krn untuk pertama kaliny saia mem-posting Tugas Kuliah saia d blog ini.. 
Hadoooh2 -.-" (serius men !)



Jujur saja,, Saia merasa sangad tdk pede sodara2i..Tp ap mo d kata,,Ini suda suratan takdir....*halah.

Huuuwaaaaa.......(rsany pengen tereeeakkk sking minderny)


Tugas mata kuliah Teknik Komunikasi ini telah mempelopori postingan2 lain tentang tugas kuliah saia lho.. (so what??)....


Jadiii.....B'coz diz is first.. Tlg d bantu yaaaak...


Bim salabim d buka jd apa..? Prok..Prok..Prok..*nepokjidat



Yasudah.. Langsung saja inilah tugas pertama tekom saia yg tujuan drpd tugasny tdk lain dan tdk bukan adalah untuk melatih qt dlm mengembangkan suatu kalimat yg memuat ide pokok menjadi suatu paragraf / tulisan.. Check It Out..



Note:
Komen bolee..Ngehina jangan..XD

 ....................................................................................................................................................................................................  

Kota Berskala Manusia

Pada dasarnya kota harus diakrabkan dengan warganya. Pembagian distrik-distrik dalam satu unit perencanaan sehingga setiap kawasan bisa dicapai dengan berjalan kaki atau kendaraan tak bermotor, merupakan salah satu “jamu terapi” untuk membuat kota berskala manusia yang ideal. Banyaknya “blind spot” atau kawasan yang tidak dikenal bahkan kawasan kumuh, harus dihindari karena mudah digunakan sebagai sarang penjahat dan pelacuran yang berujung pada kawasan kriminal. Untuk itu, sebelum membuat suatu perencanaan kota berskala manusia, maka para perencana harus memperhatikan faktor manusia beserta kebiasaannya.
Studi sosial, psikologi maupun komunikasi massa merupakan syarat utama yang diperlukan agar dapat membuat rencana kota yang baik. Rencana kota bukan hanya sekadar membagi-bagi lahan sesuai fungsinya, namun juga merupakan suatu perencanaan yang memeperhatikan faktor manusia, kebiasaan, dan persepsi bagi terbentuknya suatu kota agar memiliki keunikan dan ciri khas identitas tersendiri. Bila suatu kawasan sudah dipersepsikan sebagian besar masyarakat sebagai kawasan yang tidak aman dari tindak kejahatan dan didukung oleh pemberitaan secara luas oleh media massa, maka dapat diramalkan bahwa kawasan tersebut lama-kelaman akan “mati”. Oleh karena itu, kota-kota besar harus memetakan daerah-daerah semacam ini untuk segera dibenahi. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, harus dilakukan perencanaan yang strategis yang diorientasikan pada peningkatan produktivitas kota. Dengan ditunjang oleh perlengkapan sarana kota, peraturan-peraturan yang mendukung, efisiensi penanaman modal, keefektifan lembaga-lembaga perencanaan dan pemerintah kota maka pengembangan kota yang diinginkan pun akan tercapai.
Dengan demikian diharapkan pada masa mendatang orientasi pembangunan kota tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik (urban development), namun juga pembangunan kelembagaan (municipal development).




Sumber : 
Wilonoyudho, Saratri. 2008. MEGAPOLITAN Krisis Lingkungan dan Manajemen Bencana. Semarang: UNNES PRESS


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites