This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tampilkan postingan dengan label All About Narnia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label All About Narnia. Tampilkan semua postingan

Kamis, 16 Juni 2011

The Chronicles of Narnia#1 : The Magician's Nephew

Ringkasan Cerita




Cerita ini dimulai di London sekitar tahun 1885, ketika dua anak, Digory Kirke dan Polly Plummer bertemu. Pada suatu hari, ketika sedang menjelajahi loteng rumah, mereka tanpa sengaja masuk ke ruangan yang salah dan mengejutkan paman Digory, Andrew Ketterley. Paman Andrew, seorang penyihir amatiran, menipu Polly untuk menyentuh sebuah cincin ajaib yang berwarna kuning. Hasilnya adalah Polly tiba-tiba lenyap. Lalu paman Andrew memaksa Digory untuk menjemput Polly dengan memakai cincin lain, dengan janji bahwa Digory bisa membawa kembali Polly dengan menggunakan cincin ajaib berwarna hijau. Cincin-cincin tersebut memindahkan Polly dan Digory ke sebuah hutan dengan banyak mata air. Di hutan tersebut, Hutan antara Dunia-dunia, mereka menemukan bahwa ketika cincin yang tepat dipakai, dengan melompat ke dalam mata air yang berbeda, mereka bisa masuk ke dunia yang lain. Digory meyakinkan Polly untuk ikut dan menjelajahi beberapa mata air bersamanya.
Setelah menandai mata air yang akan mengembalikan mereka ke bumi, anak-anak melompat ke dalam mata air yang lain. Mereka sampai sampai di sebuah istana yang sudah hancur di ibukota kuno dari dunia tersebut, dunia Charn. Mereka menemukan sebuah aula besar yang penuh berisi patung-patung lilin dari semua bekas pemimpin-pemimpin Charn dari yang pertama kali memimpin. Wajah-wajah yang pertama adalah wajah-wajah yang baik, bahagia dan kuat. Namun wajah-wajah yang kemudian adalah wajah-wajah yang sombong dan jahat. Mereka menemukan juga beberapa tempat kosong yang menandakan Charn berakhir sebelum waktunya. Mereka juga menemukan sebuah bel, dan juga pengumuman yang menantang untuk membunyikan bel tersebut dan juga peringatan untuk tidak membunyikannya. Digory jatuh ke dalam tantangan tersebut dan membunyikannya, meskipun ditentang oleh Polly. Bel itu membangunkan patung lilin yang terakhir, yaitu Ratu Jadis yang sangat jahat. Sang ratu menceritakan bagaimana ia dan saudara perempuannya terlihat perang saudara. Perang tersebut merupakan perang terakhir yang sekalihgus menghancurkan dunia tersebut. Untuk memenangkan perang tersebut, Jadis menggunakan rahasia "Kata Kemalangan". Kutukan ini membuat semua kehidupan di Charn musnah kecuali hidup Jadis. Ratu Jadis sendiri akan duduk seperti patung di aula besar sampai seseorang datang untuk membunyikan bel. Anak-anak tersebut ketika mengetahui kejahatan ratu Jadis, mencoba untuk lari kembali ke Hutan antara dunia-dunia. Namun, Jadis bisa kembali bersama mereka dengan menarik rambut Polly ke hutan tersebut lalu ke London. Digory dan Polly berusaha untuk memindahkan Jadis ke dunia lain dan akhirnya berhasil melakukannya, meskipun dengan tanpa sengaja membawa serta paman Andrew, seorang kusir kereta bernama Frank dan kudanya yang bernama Strawberry.
Digory membawa seluruh rombongan tersebut ke mata air yang terdekat, karena mengira mata air tersebut akan membawa mereka ke Charn. Namun pada kenyataannya, mereka masuk ke sebuat dunia yang gelap dan kosong. Jadis mengenali bahwa dunia itu adalah dunia yang belum diciptakan. Namun, tidak lama kemudian, mereka mendengar nyanyian yang kelihatannya membuat bintang menjadi bersinar dan matahari menjadi terbit. Para pengunjung sekarang bisa melihat bahwa yang bernyanyi adalah seekor singa yang agung, Aslan. Mereka melihat Aslan memberikan kehidupan ke dunia tersebut dengan menciptakan tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan. Aslan menciptakan semuanya dari tidak ada menjadi ada. Namun, Jadis yang takut melihat Aslan menyerang Aslan dengan tiang besi lampu yang dibawanya dari London. Kejadian tersebut sama sekali tidak mengganggu Aslan dan Jadispun melarikan diri. Tiang lampu yang terjatuh di tanah Narnia yang muda, tumbuh menjadi sebuah tiang lampu yang menyala. Aslan lalu memilih beberapa hewan dan membuat mereka menjadi binatang yang pintar dan bisa berbicara, dan memberikan mereka kekuasaan atas binatang-binatang yang lain.
Aslan lalu mengirim Digory ke sebuah perjalanan untuk mengambil sebuah apel untuk melindungi Narnia dan untuk menebus kesalahannya yang telah membawa penyihir jahat Jadis ke dunia baru Narnia. Polly, Digory dan Strawberry (yang sudah diubah Aslan menjadi seekor kuda bersayap dan dinamai Fledge) terbang ke pegunungan yang sangat jauh untuk mengambil apel tersebut dari sebuah taman yang berpagar. Ketika Digory mengambil apel tersebut dan bersiap-siap untuk pergi, ia melihat Jadis yang sudah berada di taman itu sebelum mereka. Ia mencobai Digory untuk memakan apel tersebut dan menjadi selamanya muda, dan juga dengan diam-diam mengambil satu buah untuk dibawa kembali ke London untuk menyembuhkan ibunya yang sakit keras. Jadis sendiri sudah memakan sebuah apel dan menjadi abadi. Meskipun tergoda untuk mencuri satu apel untuk menyelamatkan ibunya, Digory yakin ibunya sendiri tidak akan mengijinkan ia mencuri. Karena itu, ia memegang janjinya kepada Aslan dan kembali ke Narnia untuk menyerahkan apel tersebut.
Aslan lalu memberitahu Digory bahwa ia telah melakukan tugasnya dengan baik dan memerintahkannya untuk melempar apel tersebut ke tepi sungai. Aslan lalu menobatkan raja dan ratu Narnia yang pertama (Frank dan istrinya Helen yang dipindahkan secara ajaib dari bumi ke dunia Narnia). Sementara itu, sebuah pohon baru muncul dari tempat Digory melemparkan apel tersebut. Aslan menjelaskan bahwa pohon tersebut akan melindungi Narnia dari penyihir jahat Jadis, karena ia telah mencuri sebuah apel dari pohon yang asli dengan cara yang mementingkan diri sendiri dan hal tersebut membuatnya membenci wangi dari pohon baru tersebut. Aslan memberitahu Digory bahwa jika ia mencuri apel tersebut sesuai usulan Jadis, maka ibunya akan sembuh, namun akan datang hari dimana ibunya berharap ia lebih baik mati dalam penyakitnya. Digory lalu diberi sebuah apel dari pohon baru tersebut untuk diberikan kepada ibunya. Digory, Polly dan paman Andrew kemudian dikirim oleh Aslan ke Hutan antara Dunia-dunia, lalu kembali ke London. Digory memberikan apel tersebut kepada ibunya, dan ibunya menjadi sembuh. Digory lalu menguburkan bagian tengah apel tersebut di halaman belakang. Lalu ia juga menguburkan cincin-cincin ajaib sesuai dengan instruksi Aslan agar tidak disalahgunakan di masa depan.
Bagian tengah apel itu lalu tumbuh menjadi sebuah pohon, dimana bertahun-tahun kemudian pohon tersebut tumbang karena badai besar. Digory yang sekarang sudah menjadi profesor yang berumur tidak tega untuk menjadikan batang pohon tersebut menjadi kayu bakar. Ia lalu membuat sebuah lemari dari batang pohon itu, dimana lemari tersebut menjadi bagian dari cerita "Sang Singa, Sang Penyihir dan Lemari"



Sumber: 
http://id.wikipedia.org




The Chronicles of Narnia#2 : The Lion, The Witch and The Wardrobe

Ringkasan Cerita




Cerita ini dimulai pada tahun 1940 selama Perang Dunia II, ketika empat anak, Peter, Susan, Edmund dan Lucy Pevensie, yang dievakuasi dari London untuk melarikan diri dari Blitz. Mereka dikirim untuk tinggal dengan Profesor Digory Kirke, yang tinggal di sebuah rumah negara di pedesaan Inggris.
Sementara empat anak-anak menjelajahi rumah, Lucy melihat ke dalam lemari dan menemukan sebuah portal ke dunia misterius yang disebut Narnia, di mana ia bertemu dengan faun bernama Tumnus yang membawanya ke teh di rumahnya. Dia mengaku ia berencana untuk melaporkan dia ke Penyihir Putih tirani tetapi memiliki pemikiran yang lebih baik dari itu. Setelah kembali ke dunia kita, saudara Lucy tidak percaya cerita tentang Narnia. Kakaknya yang lebih tua tengik Edmund memasuki lemari pakaian dan memenuhi Penyihir Putih, yang bersahabat denganya dan menawarkannya permen Turkish Delight ajaib yang mempesona. Dia mendorong dia untuk membawa saudara-saudaranya kepadanya di Narnia, dengan janji bahwa ia akan berkuasa atas mereka.Edmund bertemu dengan Lucy di Narnia dan kembali ke Inggris dengan dia, tapi setelah kembali ke dunia kita ia menyangkal untuk Susan dan Peter bahwa ada sesuatu di balik lemari.
Akhirnya keempat anak-anak memasuki Narnia bersama-sama ketika bersembunyi dalam lemari pakaian. Mereka bertemu Pak dan Bu Berang-berang, yang mengajak mereka untuk makan malam. Berang-berang menceritakan suatu nubuatan bahwa kekuatan penyihir akan gagal ketika dua Anak-anak Adam dan dua Daughters Hawa mengisi empat takhta di Cair Paravel. Berang-berang menceritakan raja sejati Narnia - singa besar bernama Aslan - yang telah absen selama beberapa tahun tetapi sekarang "bergerak lagi".
Edmund menyelinap pergi mencari Penyihir Putih. Purinya diisi dengan patung-patung batu; musuhnya yang telah membatu. Berang-berang menyadari bahwa Edmund telah pergi dan meninggalkan rumah mereka, memimpin anak-anak untuk bergabung dengan Aslan.Ketika mereka melakukan perjalanan, mereka melihat bahwa salju mencair, menunjukkan bahwa mantra Penyihir Putih adalah melanggar. Sebuah kunjungan oleh Bapak Natal menegaskan hal ini. Anak-anak dan keluarga Berang-berang bertemu dengan Aslan dan pasukannya. Peter terlibat dalam pertempuran pertama, membunuh serigala yang mengancam Susan.
Para penyihir pendekatan untuk berbicara dengan Aslan, bersikeras bahwa menurut "sihir yang mendalam dari waktu Subuh" telah dia hak untuk mengeksekusi Edmund sebagai pengkhianat. Aslan berbicara dengan dia secara pribadi dan membujuk dia untuk meninggalkan gugatan pada kehidupan Edmund. Malam itu, Aslan diam-diam meninggalkan kamp, tetapi diikuti oleh Lucy dan Susan. Aslan telah menawar untuk menukar hidupnya sendiri untuk Edmund. Para penyihir ikatan Aslan ke Stone Table dan kemudian membunuh dia dengan pisau. Pagi Aslan berikut ini dikembalikan ke kehidupan, sebab tanpa sepengetahuan penyihir, "lebih ajaib dari sebelum waktu fajar" memungkinkan seseorang yang rela mati di tempat lain yang akan hidup kembali.
Aslan memungkinkan Lucy dan Susan naik di punggungnya saat ia melakukan perjalanan ke istana penyihir, di mana ia bernafas pada patung-patung dan mengembalikan mereka untuk hidup. Peter dan Edmund memimpin pasukan Narnia dalam pertempuran melawan pasukan Penyihir Putih, dan Aslan tiba dengan patung mantan sebagai bala bantuan. Narnia kekalahan tentara jahat, dan Aslan membunuh sang penyihir.
Anak-anak Pevensie diberi nama raja dan ratu Narnia. Pada berburu beberapa tahun kemudian, mereka menemukan kembali tiang lampu, berjalan melalui lemari pakaian, dan akhirnya segera kembali di rumah hanya saat setelah mereka masuk lemari.



Sumber: 
http://id.wikipedia.org


The Chronicles of Narnia#3 : The Horse and His Boy

Ringkasan Cerita




Anak laki-laki bernama Shasta ditemukan ketika ia masih bayi dan dibesarkan oleh Arsheesh, seorang nelayan Calormene. Cerita dimulai, ketika Shasta dengan sengaja mendengar bahwa Arsheesh setuju untuk menjual dia kepada seorang bangsawan Calormene feodal yang kaya. Shasta lega mengetahui bahwa ia tidak benar-benar anak Arsheesh, karena ia merasa hanya ada sedikit cinta di antara mereka. Sementara Shasta menunggu master barunya di stabil, Bree, kuda bangsawan itu, mengejutkan Shasta dengan berbicara padanya. Kuda itu mengatakan bahwa mereka dapat melarikan diri dari kehidupan perbudakan dengan bersama-sama ke Narnia. Dalam perjalanan mereka bertemu sepasang pelancong yang melarikan diri , Aravis, seorang bangsawan Calormene muda, dan kudanya yang bisa berbicara, Hwin. Aravis melarikan diri untuk menghindari kawin paksa dengan Tisroc, Penguasa Tashbaan.
Keempatnya harus melakukan perjalanan melalui Tashbaan, ibukota Calormen yang ramai. Di sana mereka menyaksikan kunjungan Narnia, Shasta tiba-tiba ditangkap oleh pengawal kerajaan karena ia disangka sebagai Corin, seorang pangeran dari Archenland, mereka tertukar dan kemudian terpisah. Tidak yakin apa yang harus dilakukan, Shasta dibawa oleh anggota kerajaan Narnia dan tidak sengaja mendengar rencana pelarian diri dari Calormen untuk mencegah perkawinan paksa Ratu Susan dengan anak Tisroc, Rabadash. Shasta ahirnya berhasil meloloskan diri ketika Pangeran Corin yang sebenarnya kembali.
Sementara itu, Aravis bertemu temannya Lasaraleen. Dia meminta Lasaraleen untuk tidak mengkhianatinya, dan untuk membantu melarikan diri dari Tashbaan. Lasaraleen tidak mengerti mengapa Aravis ingin meninggalkan kehidupan seorang putri Calormene, tapi ia membantu pelarian diri Aravis melalui istana. Di perjalanan, mereka bersembunyi ketika Tisroc, Rabadash dan Kaki Tangannya mendekat. Sayangnya, mereka bersembunyi di sebuah ruangan dimana Tisroc dan Rabadash bertemu. Aravis sengaja mendengarkan pembicaraan Tisroc dan Rabadash karena mereka mendiskusikan tentang pelarian diri dari Narnia. Tisroc memberikan izin Rabadash untuk menyerang Archenland dan Narnia sementara Raja Agung Peter sibuk berjuang melawan raksasa ke daerah utara.
Di luar Tashbaan, Aravis bergabung kembali dngan Shasta dan kuda-kuda. Keempatnya memutuskan untuk melintasi padang pasir. Aslan menakuti para pelancong agar berlari lebih cepat dari tentara Rabadash's. Shasta tiba di Archenland tepat pada waktunya untuk memperingatkan Raja Lune bahwa tentara Calormene telah mendekat, tentara Archenland lalu mempersiapkan diri untuk membela kerajaan mereka. Ketika Rabadash dan pasukannya tiba di istana Raja Lune, mereka kecewa karena menemukan mangsa mereka telah siap siaga dan menunggu kedatanagn mereka. Pertempuran terjadi tanpa hasil yang jelas sampai tentara dari Narnia, yang dipimpin oleh Edmund dan Lucy, memperkuat pembelaan Archenland. Aliansi Utara dan Narnia serta Archenland mendapat kemenangan penuh atas para tentara Calormene, dan Rabadash kemudian ditangkap.
Raja Lune kemudian menyadari bahwa Shasta adalah Cor, kembaran Pangeran Corin yang telah lama hilang. Pangeran Cor mewarisi tahta karena ternyata ia yang lebih tua dari kedua pewaris takhta. Aravis dan Cor tinggal di Archenland sesudahnya dan akhirnya menikah setahun kemudian, dan anak-anak mereka akhirnya menjadi raja-raja yang paling terkenal di Archenland.



Sumber: 
http://id.wikipedia.org

The Chronicles of Narnia#4 : Prince Caspian

Ringkasan Cerita



Pangeran Caspian (Caspian ke-10) tinggal bersama pamannya, seorang Lord Protector Narnia, Miraz dan istrinya yang berambut merah, Prunaprismia. Mereka Adalah Bangsa Telmar, yang datang dari Sungai Telmar dekat Shudering Wood. Mereka (Caspian I; Caspian si Penakluk) menaklukkan Narnia, berperang melawan hewan-hewan berbicara, menidurkan peri-peri, dan mengusir penduduk asli Narnia lama dan membangun Narnia baru yang tanpa keajaiban, lebih seperti dunia kita yang membosankan, penuh dengan sekolah-sekolah, penjara, anak-anak yang dipukul orang-tuanya, dan lain-lain.
Keturunannya yang kesembilan bernama Caspian IX. Ia memiliki putra yang ia beri nama Caspian X. Tetapi tahtanya direbut adiknya (Paman Caspian X) yang bernama Miraz. Ia dengan istrinya yang berambut merah, Prunaprismia membesarkan Caspian X dan melarang seruh anggota kerajaan dan rakyatnya mendengungkan Narnia Lama. Suatu hari Caspian (yang masih kecil) berbicara pada Miraz, betapa menyenangkannya Narnia Lama. Karena terkejut, dengan marah ia bertanya dari mana ia mengetahui hal itu, dengan polos Caspian berkata dari perawatnya, (yang ternyata adalah seorang Dwarf setengah manusia yang menyusup ke dalam istana) dan beberapa hari kemudian, perawat yang sangat disayanginya itu diusir tanpa diberi kesempatan untuk berpamitan dengan Caspian.Namun setelah itu ada Dwarf penyusup lain. Ia seorang yang pintar dalam ilmu pengetahuan dan 'sedikit' sihir. Ia bernama Dr. Cornelius. Dengan penuh kerahasiaan ia dan Caspian pergi ke menara yang tinggi dan menyaksikan bintang Tarva dan Alambil yang bergantung di langit, dan memberitahunya bahwa Caspian harus segera melarikan diri ke Archenland berlindung dari ambisi Miraz untuk membunuhnya. Dengan kudanya, Destrier, ia pergi ke selatan dan bertemu dengan rakyat Narnia lama yang bersembunyi di sekitar Dancing Lawn. Ia mengatur siasat dan memutuskan untuk meniup Terompet Ajaib (milik Susan Pevensie, yang tertinggal di Narnia, ketika mereka berburu Rusa Putih di hari terakhir mereka di Narnia) dan menyedot kembali 4 anak Pevensie itu ke Narnia, tepatnya di Cair Paravel (yang kini telah menjadi reruntuhan).
Dari Cair Paravel, Peter, Susan, Edmund, dan Lucy juga Trumpkin si Dwarf berpetualang menuju Aslan's How (bukit Stone Table) dan menuju Caspian serta menolong nya merebut tahtanya dari Lord Protector Miraz. Dan dengan bantuan Aslan, Narnia yang lama dibangkitkan kembali, pohon-pohon berjalan, dewa-dewi bermunculan. Miraz pun terbunuh oleh anak buahnya sendiri, Lord Sopespian. Setelah petualangan mereka berakhir, Aslan berkata pada Peter dan Susan bahwa mereka berdua tak akan kembali ke Narnia karena mereka terlalu tua. Akhirnya dengan sebuah pintu yang dibuat di tengah padang, ke-empat anak-anak Pevensie kembali ke dunia mereka.



Sumber:
http://id.wikipedia.org

The Chronicles of Narnia#5 : The Dawn Treader

Ringkasan Cerita

 



Edmund dan Lucy Pevensie, dikirim ke rumah saudara sepupu mereka yang nakal, Eustace Clarence Scrubb, untuk berlibur. Namun, tanpa disangka-sangka, mereka ditarik ke dalam dunia Narnia, melalui gambar sebuah kapal di tembok kamar menjadi hidup. Mereka bertiga jatuh ke lautan dan ditolong oleh awak-awak dari sebuah kapal yang bernama Dawn Treader.
Ketika mereka sudah ditolong, mereka disambut oleh Raja Caspian X, sahabat Edmund dan Lucy dalam petualangan mereka sebelumnya (diceritakan di buku “Pangeran Caspian”). Rupanya dalam tahun ketiga pemerintahannya, raja Caspian melakukan perjalanan dengan menggunakan kapal Dawn Treader untuk mencari tujuh orang Lord yang hilang. Para Lord itu adalah sahabat-sahabat ayah Caspian yang disingkirkan Raja Miraz, raja sebelum Caspian. Lucy dan Edmund sangat berbahagia karena bisa kembali ke Narnia, namun tidak demikian dengan Eustace yang tidak bersemangat dan bersikap menyebalkan. Raja Caspian didampingi oleh kaptennya, Lord Drinian, perwira kedua Rhince, awak-awak kapal dimana salah satunya bernama Rynelf dan sang tikus gagah berani, Reepicheep, dalam perjalanan untuk mencapai lautan timur. Sebelum menyelamatkan Lucy, Edmund dan Eustace, perjalanan Dawn Treader sudah melewati Galma, Terebinthia dan Seven Isles.
Pertama-tama mereka sampai di Lone Islands, yang masih termasuk wilayah kerajaan Narnia. Sangat disayangkan penduduk pulau tersebut sudah berubah jahat, karena mereka terlibat dalam penjual-belian budak. Caspian, Edmund, Lucy, Eustace dan Reepicheep diculik dan untuk dijual di pasar budak. Seorang pria membeli Caspian sebelum mereka sampai di pasar itu. Ternyata pria itu adalah Lord Bern, salah seorang Lord yang hilang itu. Lord Bern mengakui Caspian sebagai rajanya ketika Caspian memberitahukan identitasnya yang sebenarnya. Raja Caspian dibantu Lord Bern berhasil mengambil alih kembali kekuasaan di pulau itu dari Gubernur Gumpas yang tamak. Ia mengangkat Lord Bern sebagai penguasa baru disana dan memberinya gelar Duke Lone Islands. Setelah menguasai keadaan di istana gubernur, maka raja Caspian pergi ke pasar budak dan berhasil melepaskan teman-temannya. Di pulau kedua yang mereka kunjungi, Eustace meninggalkan kelompoknya untuk menghindari tugas. Dalam pelariannya dari tugas, ia sampai di lembah yang tidak dikenalinya dan menemukan sebuah gua. Dari dalam gua itu, seekor naga muncul dan mati tidak lama kemudian. Tiba-tiba turun hujan dan Eustace harus berlindung di dalam gua itu yang ternyata berisi harta karun. Dia menjadi tamak dan memenuhi kantungnya dengan emas dan perhiasan. Ia juga mengambil sebuah gelang dan memakaikannya diatas siku. Eustace lalu tertidur di gua itu. Ketika ia bangun, ia telah berubah menjadi seekor naga, dan gelang yang dipakainya sangat menyakiti lengannya yang telah menjadi besar.
Ketika teman seperjalanannya melihat Eustace, pertama-tama mereka tidak mengenalinya. Namun dengan bahasa isyarat akhirnya mereka mengetahui bahwa Eustace-lah naga itu. Raja Caspian mengenali gelang yang dipakai Eustace sebagai milik Lord Octesian. Mereka beranggapan Lord Octesian tidak pernah pergi hidup-hidup dari pulau itu. Dalam bentuk seekor naga, Eustace menjadi sadar atas kelakuan nakalnya yang sebelumnya. Ia berubah menjadi lebih baik dengan membantu kelompoknya dengan kemampuannya sebagai seekor naga. Suatu malam tiba-tiba Aslan muncul untuk mengunjungi Eustace. Aslan merubahnya kembali menjadi seorang anak laki-laki. Sebagai hasil pertemuannya dengan Aslan, Eustace kini menjadi anak yang jauh lebih baik. Setelah Dawn Treader diperbaiki, mereka meninggalkan Dragon Island, demikian mereka menamakan pulau itu, dan melanjutkan perjalanan mereka.
Setelah itu mereka sampai di Burnt Island dan terus sampai di Deathwater Island (dinamakan demikian atas usul dari Reepicheep karena disana ada sebuah kolam yang membuat sesuatu yang masuk ke dalamnya menjadi emas, demikian juga dengan Lord Restimar , salah seorang Lord yang dicari, masuk ke dalamnya karena ingin mandi). Setelah dari pulau itu, mereka singgah di The Duffers’ Island. Pulau itu dihuni oleh kaum Dufflepud yang dipimpin oleh Coriakin, seorang penyihir yang baik dan bintang yang sedang menjalankan hukuman.
Dalam perjalanan mereka, mereka juga melewati Pulau Kegelapan. Di pulau terakhir ini, mereka menemukan masalah besar, karena di pulau itu semua mimpi terburuk menjadi kenyataan. Disana mereka menemukan Lord Rhoop yang hidup dalam ketakutan karena telah tinggal di pulau itu cukup lama. Namun akhirnya mereka berhasil lolos dari pulau itu dengan panduan Aslan dalam bentuk seekor burung [albatros].
Akhirnya mereka sampai di Pulau Ramandu, dimana mereka menemukan Lord Revilian, Lord Argoz dan Lord Mavramorn yang sedang tertidur karena sihir. Di pulau itu mereka bertemu dengan Ramandu seorang bintang tua yang beristirahat dan putrinya. Ramandu menjelaskan cara untuk membangunkan ketiga Lord tersebut adalah dengan berlayar ke Ujung Akhir Dunia dan meninggalkan salah satu awak kapal disana.
Kapal Dawn Treader meneruskan perjalanan ke daerah dimana kaum Manusia Laut tinggal. Disana air terasa manis, bukan asin seperti biasanya. Akhirnya kapal tidak bisa meneruskan perjalanan lebih jauh karena air menjadi terlalu dangkal. Raja Caspian memerintahkan untuk menurunkan perahu dan mengumumkan bahwa ia akan menuju Ujung Akhir Dunia bersama dengan Reepicheep. Para awak dan sahabat-sahabatnya tidak setuju dengan rencana itu, dengan alasan seorang raja tidak boleh meninggalkan rakyatnya. Raja Caspian memasuki kabinnya sambil marah-marah. Namun tidak lama kemudian, mereka menemukan sang Raja dengan muka yang pucat dan mata yang berkaca-kaca. Ternyata, Aslan sudah menegurnya dan mengatakan hanya Reepicheep, Edmund, Lucy dan Eustace yang boleh melanjutkan perjalanan. Yang lain harus kembali ke Narnia.
Lucy, Edmund, Eustace dan Reepicheep melanjutkan perjalanan dengan perahu melalui lautan bunga yang seperti karpet sampai ke daerah yang sudah terlalu dangkal bagi sebuah perahu. Reepicheep melanjutkan perjalanan dengan sebuah perahu kulit kecil yang hanya bisa dipakai Reepicheep, dan Reepicheep sudah tidak akan pernah ditemui lagi di Narnia. Lucy, Edmund dan Eustace lalu berjalan di tempat dangkal dan menemukan seekor Domba yang menawarkan sarapan ikan bakar. Domba itu kemudian berubah menjadi Aslan yang memberitahu bahwa Lucy dan Edmund tidak akan kembali lagi ke Narnia. Mereka diminta untuk belajar tentang Aslan yang mempunyai nama lain di dunia mereka. Di bagian akhir diceritakan tentang Eustace yang sudah berubah menjadi anak baik, dan raja Caspian yang akhirnya menikahi putri Ramandu.



Sumber:
http://id.wikipedia.org

The Chronicles of Narnia#6 : The Silver Chair

Ringkasan Cerita


Cerita dimulai ketika Eustace Scrubb yang pernah berpetualangan dengan Dawn Treader bersama teman sekelasnya, Jill Pole melarikan diri dari segerombolan anak nakal di sekolah Percobaan mereka. Ketika mencoba menemukan tempat bersembunyi dari pengganggu geng sekolah yang merajalela di laissez-faire, Eustace mengaku pada Jill bahwa ia baru-baru ini telah "keluar dari dunia ini" dan pergi suatu negeri bernama Narnia, ia menjelaskan bahwa pengalamannya di sana telah mengubah perilakunya di semester ini yang setiap orang tampaknya telah menyadarinya.Ketika para pengganggu hamper mendekati mereka, Eustace mencoba meminta bantuan Aslan, keduanya berlari melalui gerbang yang ternyata membawa mereka ke tebing tinggi di Negeri Aslan.
Jill tampak pucat ketika menyadari bahwa dirinya berada ditepi tebing, dan Eustace yang mencoba menariknya tanpa sengaja terjatuh kedalam jurang. Aslan muncul dan menyelamatkan Eustace dengan meniupnya ke Narnia. Dia memerintahkan Jill untuk membantu Eustace menemukan Pangeran Rilian Narnia (yang telah menghilang beberapa tahun sebelumnya), dan ia memberikan Jill dan Eustace empat Tanda sebagai petunjuk dalam pencarian mereka. Kata kunci petunjuk Aslan yang keempat dan terakhir adalah bahwa mereka akan diminta untuk melakukan sesuatu dalam nama Aslan. Aslan lalu meniup Jill ke Narnia, di mana ia tiba beberapa saat setelah Eustace syok melihat Pangeran Caspian X telah berubah menjadi Raja tua yang rapuh setelah berlayar ke timur mencari Aslan untuk terakhir kalinya. Trumpkin si Dwarf, sekarang telah menjadi seorang Lord dan ia menjadi tuli karena faktor usia, Eustace tidak berhasil mendapatkan bantuan dari Trumpkin dalam pencarian mereka. Sebaliknya, mereka dibantu oleh Guru Glimfeather, seorang burung hantu yang bijaksana bersama Parlemen burung hantu yang melakukan pertemuan rahasia mereka di Chaucer Parlement Foules. Para burung hantu menjelaskan bahwa Rilian menghilang ketika sedang mencari ular hijau yang membunuh ibunya, ia kemungkinan berada di bawah mantra dari sebuah enchantress.
Jill dan Eustace kemudian diantar ke daerah di ujung utara Narnia dan kemudian mereka bertemu dengan Puddleglum si marsh-wiggle suram dan menyenangkan tetapi kuat. Dia bertindak sebagai pemandua, pemburu makanan di padang gurun. Mereka lalu melakukan perjalanan menuju utara kedaerah raksasa-tanah Narnia setelah melintasi Sungai Shribble. Raksasa pertama yang mereka hadapi untungnya tidak melihat mereka, mereka melakukan permainan lempar batu di piramida dengan menggunakan batu-batu besar yang kasar. Selepas lolos dari para raksasa, mereka berjalan terus ke arah utara ke sebuah ngarai dalam dan menyeramkan. Rute yang menjadi penghalang dalam perjalanan mereka ini adalah sebuah jembatan besar yang aneh, yang ukurannya berkali-kali lebih besar dalam skala manusia normal manapun yang mungkin menggunakannya. Ditengah kelaparan dan peenderitaan yang melanda, mereka menyeberangi jembatan tersebut dan bertemu seorang Lady dari Kirtle Green yang disertai oleh ksatria pendiam yang bebaju besi hitam. Lady tersebut menyarankan mereka untuk melanjutkan perjalanan ke arah utara sampai ke Harfang, benteng dari "Gentle Giants" untuk bergabung dengan mereka dalam perayaan musim gugur.
Disana mereka disambut oleh para raksasa yang beradap, termasuk didalamnya Raja dan Ratu yang sedang mempersiapkan perayaan. Mereka diberi sambutan hangat dan tempat beristirahat beristirahat yang nyaman, Akhirnya mereka menyadari petunjuk dari jendela dan melihat kata-kata "Di bawahku", yang telah disebutkan Aslan pada Daftar ketiga. Akhirnya tanpa sengaja hari itu mereka mengetahui bahwa para raksasa berencana untuk memakan mereka. Mereka ketakutan dan berusaha melarikan diri sebelum pesta perayaan dimulai. Scrubb dan Puddleglum berhasil melarikan diri dari kastil setelah dikejar oleh para anjing pemburu dan bangsawan raksasa hingga mereka sampai ke sebuah gua terdekat dan tergeser menuruni lereng panjang berwarna gelap ke arah bawah. Setelah dipukuli dan penuh memar, mereka sekarang berada dalam kegelapan, tetapi mereka merasa lega karena telah mengikuti petunjuk Aslan yang
Mereka ditemukan oleh tentara gnome, yang membawa mereka naik sebuah perahu melintasi Laut Sunless ke sebuah kota yang diperintah oleh Lady dari Kirtle Green dan seorang pemuda aneh menyambut para pelancong dengan ramah. Ia menjelaskan bahwa ia menderita episode psikotik malam, dan selama episode ini ia harus, dengan perintah Lady, terikat ke kursi perak, karena jika dia dibebaskan, ia akan berubah menjadi ular hijau yang mematikan dan membunuh semua orang yang terlihat. Ketiga pelancong memutuskan untuk menyaksikan pemuda dalam masa siksaannya, karena mereka pikir, itu bisa menjadi kunci dalam pencarian mereka.
Pemuda tersebut kemudian diikat ke sebuah kursi perak dan mengoceh tentang keputusasaan untuk melarikan diri penangkaran tersihir. Setelah meluncurkan baterai ancaman yang mengerikan, pemuda tersebut akhirnya memohon sahabatnya untuk membebaskannya dalam nama Aslan. Mengenali petunjuk terakhir dalam daftar keempat, mereka lalu melepaskan pemuda tersebut dari ikatannya. Pemuda tersebut akhirnya sadar dan menyatakan bahwa dia adalah Raja Rilian yang telah lama hilang, Ia dikurung dibawah tanah oleh Lady dari Kirtle Green sebagai bagian dari rencana penaklukkan Narnia.
The Green Lady kembali dan mencoba untuk menyihir mereka semua agar lupa siapa mereka. Tanpa alas Puddleglum tiba-tiba mematikan api magis dengan kakinya dan berhasil mematahkan mantra sang penyihir. Lady marah dan mengubah dirinya menjadi ular hijau, dan Rilian yang menyadari bahwa ia telah diperbudak selama bertahun-tahun oleh pembunuh ibunya. Rilian membunuh ular dengan bantuan Eustace dan Puddlegum,Lalu memimpin wisatawan untuk melarikan diri dari Bawah tanah. Para gnome, yang juga telah diperbudak oleh Lady, sekarang dibebaskan oleh kematian dan bersukacita kembali ke rumah mereka yang lebih dalam di bumi, suatu negeri yang disebut Bism. Salah satunya menunjukkan pada Rilian rute ke permukaan sebelum pergi. Dengan kembalinya Rilian ke Cair Paravel, Raja Caspian kembali dari pelayarannya untuk pulang ke istana, dan menemui putranya yang telah lama hilang sebelum akhirnya Raja Caspian wafat.
Aslan muncul dan mengucapkan selamat kepada Eustace dan Jill karena telah berhasil dalam pencarian mereka. Mereka kembali ke sungai di mana Jill pertama kali bertemu denagn Aslan. Tubuh Raja Caspian muncul di sungai, dan Aslan memerintahkan Eustace untuk mengarahkan duri ke dalam cakarnya. Eustace meneteskan darahnya, dan Aslan kemudian mengalirkannya pada jasad Raja Caspian, Kemudian Raja Caspian dihidupkan kembali dan nampak kembali muda. Aslan menjelaskan bahwa ketika Jill dan Eustace kembali ke dunia mereka sendiri, Caspian akan pergi bersama mereka sebentar, untuk membantu mereka menghadapi para pengganggu.Pada portal antara dunia, Aslan mengaum, dan bagian dari dinding sekitar Percobaan House runtuh. Caspian, Eustace dan Jill menakut-nakuti pengganggu sekolah hingga pergi. Para pengganggu berlari kembali ke sekolah dan melihat Aslan yang merupakan bagian dari rencana pengusiran para pengganggu. Dalam kebingungan Eustace dan Jill menyelinap kembali ke gedung sekolah dan pakaian sekolah mereka, sementara Aslan dan Caspian kembali ke negeri Aslan. Para penganiaya akhirnya jera, Sekolah Percobaan mereka kini menjadi tempat yang lebih baik, dan Eustace dan Jill tetap berteman baik.



Sumber:
http://en.wikipedia.org

The Chronicles of Narnia#7 : The Last Battle

Ringkasan Cerita



Cerita dimulai dengan kekuasaan raja terakhir negeri Narnia , Raja Tirian. Narnia sudah mengalami masa damai dan sejahtera yang cukup panjang, berlangsung dari kekuasaan Raja Caspian X. Tirian, yang merupakan keturunan langsung dari Caspian X, diinformasikan oleh seorang centaurus bernama Roonwit bahwa peristiwa-peristiwa aneh dan tidak menyenangkan sedang terjadi di negeri itu dan konjugasi planet-planet menunjukkan tanda-tanda yang sangat berbahaya.
Seekor kera bernama Shift berhasil membujuk Puzzle, seekor keledai yang baik namun bodoh, untuk memakai kulit singa dan menyamar sebagai Aslan. Puzzle, meskipun enggan, berhasil ditipu oleh Shift yang mengatakan bahwa hal ini adalah kehendak Aslan. Setelah makhluk-makhluk Narnia berhasil ditipu, Shift memerintahkan mereka untuk bekerja demi orang-orang Calormen. Makhluk-makhluk pohon ditebang dan dijual sebagai potongan-potongan kayu biasa. Uang yang didapat akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan Aslan, yang akan digunakan oleh Shift dengan alasan demi kepentingan Narnia.
Raja Tirian dengan sahabatnya, Jewel, seekor unicorn yang bisa berbicara pada awalnya juga tertipu oleh kabar kedatangan Aslan. Namun ketika mereka mendengar Shift mengatakan kepada makhluk-makhluk Narnia bahwa Aslan dan dewa orang Calormen, Tash adalah sama, dengan nama “Tashlan”, mereka menyadari bahwa seluruh kabar yang mereka dengar adalah kebohongan belaka. Ketika Tirian menuduh Shift melakukan kebohongan, tentara-tentara Calormen datang dan mengikat sang raja ke sebuah pohon. Lalu, Tirian berseru kepada Aslan untuk pertolongan dan mendapat penglihatan akan Digory Kirke, Polly Plummer, Peter Pevensie, Edmund Pevensie, Lucy Pevensie, Eustace Scrubb dan Jill Pole, walaupun Tirian tidak mengenali siapa mereka. Mereka bisa melihat Tirian, dan walaupun suara Tirian tidak bisa sampai kepada mereka, mereka mampu menebak bahwa ia adalah seseorang yang berasal dari Narnia. Tidak lama kemudian, Eustace dan Jill masuk ke dalam dunia Narnia dan melepaskan ikatan sang raja.
Lalu mereka menolong Jewel dan Puzzle, yang mereka maafkan ketika mereka sadar bahwa Puzzle adalah korban penipuan Shift. Mereka menolong pula segerombolan dwarf, tetapi karena kepercayaan mereka akan Aslan sudah sirna, mereka menolak untuk menolong Narnia. Hanya seorang dwarf, Poggin, yang tetap setia kepada Aslan, Tirian dan Narnia, dan bersedia untuk menolong. Tirian dan kelompoknya yang kecil kemudian bertempur dengan tentara Calormen. Sepanjang peperangan banyak hewan-hewan yang terbunuh (oleh gerombolan dwarf tadi yang menyerang kedua belah pihak).
Di akhir perang, gerombolan dwarf jahat tersebut, Jill, Eustace dan yang terakhir Tirian, ditangkap dan dibuang ke dalam kandang, dimana seharusnya Tashlan berada. Selain itu pemimpin tentara Calormen, Rishda Tarkaan, yang memulai ide bahwa Aslan dan Tash adalah sama, juga masuk ke dalam kandang tersebut. Namun, apa yang ditemukan oleh Rishda (seorang yang sebenarnya tidak percaya akan adanya Aslan dan Tash) di balik pintu kandang adalah Tash sendiri! Tash menangkap Rishda yang ketakutan. Lalu, Peter, Edmund, Lucy, Digory, Polly, Eustace dan Jill muncul, dan Peter memerintahkan Tash untuk pergi. Tash lalu pergi dengan membawa Rishda Tarkaan. Tirian menanyakan tentang Susan (karena sekarang ia sudah tahu siapa saja yang di hadapannya). Kemudian mereka menceritakan tentang Susan yang sudah “dewasa” dan sudah bukan lagi “sahabat Narnia”, karena itu Susan tidak bersama-sama dengan mereka.
Yang aneh dengan kandang tersebut adalah, kandang tersebut tidaklah seperti kandang. Lebih tepatnya seperti suatu dunia yang lain. Namun, hal itu tidak bisa dilihat oleh gerombolan dwarf jahat yang juga dilempar ke dalam kandang tersebut. Ketika Aslan muncul, Lucy meminta bantuan Aslan untuk menolong mereka. Aslan lalu menunjukkan kepada Lucy apa yang ia bisa dan tidak bisa lakukan. Meskipun diberikan makanan yang enak, mereka tidak bisa melihat dan merasakan semuanya itu, sebaliknya mereka mengira itu adalah makanan hewan ternak biasa. Mereka tidak bisa melihat Aslan dan dunia baru tersebut dan tetap terjebak dalam kegelapan kandang.
Kemudian, Aslan berdiri di depan pintu kandang. Semua makhluk Narnia, termasuk yang sebelumnya sudah meninggal, berkumpul di luar kandang untuk masuk ke dalam dunia lain itu. Yang setia kepada Aslan dan Narnia, bisa memasuki dunia itu. Namun, bagi yang tidak setia, akan ketakutan dan tidak masuk, mereka menghilang ke dalam kegelapan dan tidak diketahui lagi nasibnya. Yang berada di balik pintu lalu melihat bahwa dunia Narnia kemudian hancur, naga dan kadal raksasa berkeliaran menghancurkan tumbuh-tumbuhan yang ada. Akhirnya Bapak Waktu memanggil bintang-bintang untuk turun dari langit. Kemudian, permukaan laut meninggi dan naik menyelimuti Narnia. Aslan memerintahkan Peter untuk menutup dan mengunci pintu. Lalu, Aslan memimpin mereka menuju ke negerinya.
Semakin mereka memasuki negeri itu, semakin mereka melihat persamaan antara dunia baru tersebut dan dunia Narnia yang baru hancur. Akhirnya mereka menyadari bahwa dunia baru itu adalah dunia asli, dimana dahulu kala dunia Narnia dibuat dengan dunia ini sebagai contohnya. Mereka lalu bertemu dengan seorang tentara Calormen, yang bernama Emeth, yang diijinkan Aslan untuk masuk ke dunia itu. Dari cerita Emeth, seorang yang baik dan terhormat, namun mengakui Tash sebagai dewanya, diketahuilah alasan mengapa Emeth diijinkan berada di situ. Aslan mengatakan kepada Emeth bahwa sepanjang hidupnya ia telah melakukan banyak hal yang berguna, dan karena keberadaan Aslan dan Tash begitu bertolak belakang, maka tidak ada perbuatan yang sia-sia yang bisa dilakukan untuk Aslan, dan tidak ada perbuatan yang tidak sia-sia yang bisa dilakukan untuk Tash.
Mereka lalu melanjutkan perjalanan mereka dan akhirnya bertemu dengan semua sahabat-sahabat lama mereka dari cerita sebelumnya, seperti Mr Tumnus, Reepicheep, Raja Caspian X, Fledge, Raja Cor dan Ratu Aravis dan yang lain-lain. Di dalam dunia ini, selain menemukan bentuk asli Narnia, mereka juga menemukan bentuk asli bumi. Kemudian diketahui bahwa Peter, Edmund, Lucy, Digory, Polly, Eustace dan Jill semua tewas dibumi karena kecelakaan kereta api dan akan menikmati kehidupan setelah kematian di Narnia asli itu. Akhirnya, cerita ini ditutup dengan Aslan sudah tidak terlihat seperti singa lagi di Narnia asli, melainkan menjadi suatu keberadaan yang begitu indah dan tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan keindahan-Nya.



Sumber:
http://en.wikipedia.org

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites