Selasa, 04 Oktober 2011

DASAR-DASAR DAN ANALISIS LOKASI KEGIATAN INDUSTRI



Secara umum, industri sering diartikan sebagai semua usaha dan kegiatan dibidang ekonomi yang produktif. Namun dalam pengertian yang sempit, industri diartikan sebagai segala usaha dan kegiatan yang sifatnya mengubah dan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi.
Industri pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mengolah sumber daya yang ditujukan untuk kemakmuran manusia itu sendiri. Bentuk kegiatan industri dapat berlangsung dalam berbagai bidang kegiatan, antara lain industri pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi dan pengolahan bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Pada dasarnya keberadaan sebuah lokasi industri disuatu wilayah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain, bahan mentah, sarana transportasi, dan pemasaran.
Teori Industri yang berkembang selama ini merupakan pemikiran dari beberapa ahli, seperti Von Thunen, Alfred Weber,dan August Losch. Von Thunen dianggap sebagai bapak teori lokasi dan teori Von Thunen berkembang pada sekitar abad ke 19.

Pengelompokan Industri berdasarkan lokasi unit usaha
Berdasarkan lokasi unit usaha, industri dibedakan menjadi :
  • Orientasi pada pasar; di daerah persebaran konsumen
  • Orientasi pada tenaga kerja; di tempat pemusatan penduduk
  • Orientasi pada pengolahan; di tempat tersedianya bahan baku
  • Orientasi bahan baku; di tempat tersedianya bahan baku
  • Foot-lose industri; didirikan tanpa terikat oleh persyaratan di atas
Bahasan tentang lokasi industri di sini adalah berkenaan dengan bagaimana menilai atau mengkaji suatu kegiatan industri ditempatkan, apakah letaknya sudah tepat atau belum. Sebab, jika lokasi suatu industri tidak diperhitungkan berdasarkan faktor-faktor tertentu, maka akan membawa dampak negative bagi kemajuan usaha industri tersebut.
Masalah lokasi industri adalah bagian dari masalah bagaimana menyebarluaskan kegiatan ekonomi di dalam suatu wilayah. Masalah ini secara spesifik terkait dengan masalah dimana suatu barang harus diproduksi, dimana dikonsumsi, dan bagaimana mendistribusikannya. Sebagaimana prinsip ekonomi mikro, bahwa unit usaha ekonomi (perusahaan) haruslah senantiasa bekerja secara efisien, untuk menghemat sumberdaya, mampu bersaing, dan mampu menjawab keinginan konsumen secara maksimal. Salah satu faktor yang memungkinkan tercapainya tingkat efisiensi tersebut adalah mampu memilih lokasi yang optimal.
Dengan demikian, pemilihan loaksi industri mempunyai arti yang penting. Sebab, akan mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan dan kegiatan-kegiatan industri. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan perlu menjadi perhitungan dalam menentukan pilihan lokasi industri disebut “faktor lokasi”. Faktor-faktor tersebut antara lain :
  • bahan mentah;
  • pemasaran;
  • sarana;
  • transportasi
  • penyediaan air dan lainnya
Masalah lokasi ini timbul karena unsure-unsur yang menjadi faktor lokasi tersebut tidak selalu terdapat dan ada di daerah yang sama dan sering terpencar. Karena itu, berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka kecendrungan lokasi industri yaitu sebagai berikut.

  • Industri yang cenderung ditempatkan didaerah bahan mentah, yaitu industri-industri yang membutuhkan bahan mentah dalam jumlah besar, segar, dan mengalami susust banyak dalam proses pengoahannya. Contoh : industri yang mengolah hasil-hasil pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan
  • Industri yang cenderung ditempatkan di daerah sumber tenaga, yaitu industri yang banyak memerlukan energy (bahan bakar). Contoh: industri peleburan bijih, industri besi baja, pabrik aluminium, dan sebagainya
  • Industri yang cenderung ditempatkan di daerah sumber tenaga kerja, yaitu industri-industri yang memerlukan tenaga terampil atau ahli (skill labour) dengan kemampuan khusus. Contoh: industri permata, industri kacamata, industri pakaian, industri kerajinan, dan lainny
  • Industri yang cenderung ditempatkan di daerah pemasaran, yaitu industri yang bahan-bahan untuk keperluan industrinya mudah didapat atau didatangkan. Contoh: industri perakitan, industri makanan, industri pakaian, dan sejenisnya

Beberapa  jenis industri mungkin bisa ditempatkan dimanapun (foot-lose industri). Namun demikian, jenis industri seperti ini umunya akan memilih daerah pemasaran sebagai lokasinya, misalnya industri makanan, industri  kinuman, industri kulit (sepatu), industri pakaian, dan sebagainya.
Jika kita melihat apa yang terjadi pada industri dinegara maju berkaitan dengan lokasi seperti di Eropa maupun di Amerika Utara, umunya menunjukkan tiga hal. Pertama, daerah tersebut merupakan sumber bahan baku terutama bijih besi; kedua, daerah tersebut merupakan daerah sumber energy terutama batubara; dan ketiga daerah tersebut juga merupakan daerah pemasaran. Di Indonesia pun saat ini penempatan dan lokasi industri cenderung ke daerah pemasaran.
Secara teori, sesungguhnya banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan atau penenmpatan lokasi industri. Dari segala pertimbangan yang ada, pada dasarnya ditujukan untuk memperoleh biaya transportasi yang paling rendah, diantaranya yaitu mencari faktor-faktor yang paling dominan dalam suatu kegiatan industri. Untk kepentingan tersebut, lahirlah teori-teori lokasi yang membantu memecahkan masalah penentuan lokasi, khususnya industri maupun kepentingan lainnya.


Sumber:
Ardian, Aulia.2010.Dasar-dasar dan Analisis Lokasi Industri, dalam http://dhee’sarea.wordpress.com/Dasar-dasar-dan-Analisis-Lokasi-Industri.htm. Diakses 1 Oktober 2011
Arsanti, Ana. 2010. Pemilihan Lokasi Industri Primer, dalam http://Anaarsanti.blogspot.com/Pemilihan-lokasi-industri-primer.htm. Diakses 1 Oktober 2011
Ghalib, Rusli. 2005. Ekonomi Regional, dalam http://scrib.com/teori-lokasi-ekonomi-regional.htm. Diakses 1 Oktober 2011

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites